Selasa, 17 Desember 2013

SISTEM ENDOKRIN

Bab I
Pendahuluan
Hormon berasal dari kata Hormoein yang berarti memacu atau menggiatkan atu merangsang. Sistem hormon pada manusia berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan mengkoordinasi aktivitas tubuh. Pengendalian endokrin diperantarai oleh pesan kimia, atau hormon yang dilepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh, diabsorpsi ke dalam cairan darah dan dibawa melalui sistem sirkulasi menuju jaringan atau sel target. Hormon dipengaruhi sel target melalui reseptor hormon, yaitu suatu molekul protein yang memiliki sisi pengikat atau hormon tertentu. respons hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan distribusi lebih luas daripada respon langsung otot dan kelenjar terhadap stimulus sistem saraf.
Sistem hormon adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Fungsi hormon pada tubuh manusia adalah :
v  Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh
v  Memacu reproduksi
v  Mengatur keseimbangan cairan tubuh
v  Mengatur tingkah laku.










Bab II
Pembahasan

Di dalam tubuh, hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap stres dan tingkah laku. Dalam kegiatan tubuh hanya sedikit hormon yang diperlukan, akan tetapi mempunyai pengaruh yang sangat luas.
            Hormon dikeluarkan sebagai akibat dari rangsangan stimulasi saraf secara langsung kepada kelenjar yang cocok. Contohnya sekresi adrenalin dari medulla adrenal terjadi karena stimulasi sistem saraf simpatik atau karena adanya substansi tertentu dalam darah, misalnya :
o   Hasil-hasil metabolisme : contohnya lepasnya insulin dari pankreas distimulasi oleh tingginya glukosa dalam darah.
o   Adanya hormon lain yang disekresikan oleh lobus anterior kelenjar pituitari.

Kelenjar-kelenjar sistem pada endokrin meliputi :
1.    Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak pada dasra tengkorak, melekat di bagian dasar batang otak ( hipotalamus ).kelenjar ini berbentuk oval dan beratnya sekitar 0,5 gram.kelenjar ini terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus anterior, intermediet dan posterior. Lobus intermediet terdapat pada bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya sisa saja.Kelenjar hipofisis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh sehingga disebut  master of gland.

Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 bagian , yaitu :
v  Kelenjar hipofisis bagian anterior
Kelenjar hipofisis anterior merupakan penghasil hormon yang paling bervariasi dan mempengaruhi berbagai macam organ. Hormon yang diperlukan dalam jumlah tertentu dan jika suatu hormon dihasilkan kurang atau lebih akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Ø  Hipersekresi atau kelebihan sekresi hormon. Bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa pertumbuhan akan pertumbuhan menjadi lebih cepat. pertumbuhan seperti ini disebut gigantisme..
Bila hal ini terjadi poada masa dewasa akan menagkibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa bagian tubuh. Contohnya pada poertumbuhan jari tangan yang tidak normal, misalnya membesar atau bengkak serta kulit wajah kelihatan tebal, dan dagu memanjang. Pertumbuhan seperti ini disebut akromegali, biasa terjadi di atas usia 25 tahun.

Ø  Hiposekresi atau kurang sekresi hormon.
Bila penghasilan hormon kurang, maka akan menyebabkan pertumbuhan kretinisme  pertumbuhan terhambat ).

Hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior adalah :
·         Thyriod-Stimulating hormone ( TSH ) atau hormon perangsang, berfungsi merangsang sekresi kelenjar thiroid.
·         Adrenocorticotropic Hormmone ( ACTH ) atau hormon adrenokortikotropik berfungsi mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
·         Somatotrof Hormone ( STH ),berfungsi memacu pertumbuhandan mempertahankan ukuran bila kematangan telah tercapai, serta mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
·         Gonadotropic Hormone, merangsang perkembangan folikel dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.
·         Luteotropic Hormone ( LTH ),merangsang kelenjar mammae untuk menghasilkan air susu, dan memacu ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

Hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis posterior adalah :
·         Oxitosin hormone, berfungsi merangsang kontraksi otot polos dinding uterus pada saat persalinan, danmerangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu.
·         Vasopresin hormone, berfungsi mengatur tekanan darah dengan cara menyempitkan atau melebarkan pembuluh darah.
·         Anti-diuretic hormone, berfungsi mengatur pengeluaran urine, dan mengatur reabsorpsi air dari tubulus ren.
Lobus intermediet kelenjar hipofisis mensekresi hormon MSH ( Melanotropin Stimulating Hormone ) yang berfungsi memacu pembentukan figmen melanin kulit, dan mengatur penyebaran pigmen melanin pada kulit.

2.    Kelenjar Thyroid
Kelenjar thyroid terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kiri dan kanan trakea. Kelenjar thyroid terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder,mendapat persediaan darh berlimpah2 dan yang disatukan oleh jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan cairan yang bersifat lekat yaitu koloida thiroid yang mengandung zat senyawa yodium,dan zat aktif yangutama dari senyawa yodium adalah hormon tiroxin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini barjalan ke aliran  darah baik secara langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar  thyroid berhubungan dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan, bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran karbon dioksida.

Ø  Hipothiroidisme
Bila kelenjar thyroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi maka akan menghambat pertumbuhan mental dan fisik si bayi.
Bila terjadi pada usia dewasa akan mengakibatkan mixudema dengan ciri-ciri laju metabolisme  rendah,konstipasi,mudah lelah,gelisah, pada wanita menstruasi tidak lancar,nyeri sendi pada telapak tangan dan kaki, gerak lamban,odema pad awajah dan mata, cara berfikir dan bicara lamban, kulit menjadi tebal dan kering, suhu badan di bawahnormal dan denyut nadi lambat.

Ø  Hiperthiroidisme
Pembesaran dan pertambahan kelenjar akan menyebabkan penyakit  morbus basedowi dengan ciri-ciri meningkatnya metabolisme tubuh, denyut jantung meningkat, gugup, mudah berkeringat, mata melebar, dan frekuensi BAB meningkat.

Hormon yang dihasilkan kelenjar ini adalah  :
*      Hormon tiroksin, yang berfungsi megatur metabolisme karbohidrat, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dan diferensiasi sel,serta mempengaruhi kegiatan sel saraf.
*      Hormon kalsitonin,berfungsi untuk menurunkan kadar kalsium  dalam darah, dan mengatur absorpsi kalsium dalam tulang.


3.    Kelenjar parathiroid
Kelenjar parathyroid adalah kelenjar yang menempel pada kelenjar thyroid dan terletak di permukaan posterior kelejar thyroid dan dipisahkan dari kelenjar thyroid oleh kapsul-kapsul jaringan ikat.
Ø  Hipoparathyroidisme
Terjadi kekurangan kalsium  dalam darah ( hipokalsemia ), mengakibatkan karpopedal spasmus ( adanya tetani dengan gejala kejang dan konvulsi, ) .

Ø  Hiperparathyroidime
Pembesaran kelenjar ( tumor ) mengganggu keseimbangan distribusi kalsium mengakibatkan kalsium akan dikeluarkan dari tulang dan dikembalikan ke dalam serum darah. Akibatnya terjadi osteotitis fibrosa sistica (penyakit tulang dengan tanda-tanda beberapa bagian pada tulang menjadi keropos) dan terbentuknya kista pada tulang.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini adalah Parathormom ( PTH ) yang berfungsi mengatur zat kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur dalam darah dan tulang.



4.    Kelenjar thymus
Kelenjar thyimus merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa pubertas dan setelah melewati masa pubertas akan berkurang sedikit demi sedikit seirimg pertambahan usia.
Kelenjar thimus terletak dalam thorax dan berwarna kemerah-merahan serta terdiri atas dua lobus.
Kelenjar thymus berfungsi mengatur proses pertumbuhan, kekebalan tubuh/imuniras setelah kelahiran dan memacu pertumbuhan dan pematangan sel limfosit .


5.    Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal atau suprarenalis adalah dua massa triangular pipih berwarna kuning yang tertanam pada jaringan adiposa dan terletak di atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri atas bagian-bagian berikut :
·         Bagian korteks mensekresi hormon glikokartikoid,aldosteron.
Glukokartikoid , termasuk di dalamnya kortisol dan kortikosteron. Hormon ini merangsang pengubahan lemak dan protein ke metabolis intermediet yang keudian diubah menjadi glukosa.
·         Meneralokortikoid, hormon ini merangsang reabsorpsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal sehingga menyeimbangkan tekanan osmosis. Dengan demikian volume dan tekanan darah normal.
q  Bagian medulla mensekresi hormon adrenalin atau epinefrin yang berfungsi untuk memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.., memacu aktivitas jantung, menaikkan tekanan darah, mengerutkan otot polos pada arteri, dan mempercepat glikolisis.

Ø  Hiposekresi
Menyebabkan insufisiensi adrenal ( penyakit Addison ) dengan gejala kulit memerah, hipotensi, anoreksia, kurus, nampak sakit dan semakin lemah, ginjal gagal menyimpan natrium.

Ø  Hipersekresi
Menyebabkan hipertensi dengan jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi.


6.    Kelenjar langerhans pada pankreas
Kelenjar langerhans adalah sekelompok kecil sel-sel yang tersebar pada seluruh pankreas dan kaya akan pembuluh darah. Kelenjar langerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon.


Ø  Insulin,yaitu protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencerna protein. Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan maka akan memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengabsorpsi glukosa dan lemak.insulin juga merupakan sebuah hormon antidiubetika yang diberikan pada pengobatan diabetes.
Insulin berfugsi mengubah gula darah ( glukosa ) menjadi glikogen di hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah,dan membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot. .
            Kekuranga insulin dapat menagkibatkan diabetes mellitus ( kencing manis ) akibat meningkatnya kadar gula dalam darah.


Ø  Glukagon, mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis dan meningkatkan kadar gula dalam darah.

7.    Kelenjar kelamin / gonad

Kelenjar kelamin / gonad terdiri dari testis dan ovarium.
Kelenjar testi terdapat di dalam skrotum dan mengandung sel leydig. Sel-sel leydig pada testis akan menghasilkan hormon testosteron.
            Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita, terletak di samping kiri dan kanan uterus dan menghasilkan hormon  progesteron estrogen.

ü  KelenjarTestis,menghasilkan hormon testosteron yang akan memberikan sifat kejantanan dan merupakan hormon yang penting dlam pembentukan sel spermatozoa.
ü  Ovarium,menghasilkan hormon estrogen yang  memperlihatkan ciri kelamin wanita,hormon progesteron untuk mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan didnding uterus dan menjaga kelenjar susu dakam menghasilkan air susu, dan hormon relaksin untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot.



8.    Kelenjar pineal / glandula pinealis

Galandula pineal terletak dalam otak di dekat korpus kalosum.


9.    Kelenjar ventrikulus










Bab III
Penutup

Hubungan sistem hormon dan sistem saraf, kedua hormon ini sangat berkaitan erat. Walaupun sistemendokrin / sistem hormon diatur oleh MASTER OF GLANDS / kelenjar hipofisis tetapi hal tersebut tidaklah mutlak atu bersifat otonom. Hal ini karena kerja dari kelnjar hipofisis tersebut dipengaruhi oleh hipotalamus.
           
            Berikut ini adalah hubungan antara sistem hormon dan sistem saraf adalah
           
            Releasing factor / faktor pembebas, adalah faktor yang memperbaiki situasi atau kondisi tubuh sehingga kondisi tubuh menjadi lebih baik. Faktor tersebut adalah hormon-hormon yang mencegah terjadinya kondisi tubuh tersebut.

            Inhibitor factor / faktor penghambat, adalah faktor yang terus mendukung situasi atau kondisi tubuh menjadi tidak baik / memperburuk kondisi tubuh. Faktor tersebut adalah hormon-hormon yang mendukung terjadinga kondisi tubuh tersebut.



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar